RSS

Jaringan LAN, MAN, WAN dan Wi-Fi

LAN


MAN



WAN




Wi-Fi

My Inspiration


J.K. Rowling


Joanne Kathleen Rowling atau lebih dikenal sebagai J.K. Rowling dilahirkan pada 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury, dekat BristolInggris. Sebagai seorang ibu tunggal yang tinggal di EdinburghSkotlandia, Rowling menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar New York Times best-seller setelah memperoleh kemenangan yang sama di Britania Raya. Kekayaan Rowling semakin bertambah saat seri ke-4, Harry Potter dan Piala Api diterbitkan pada bulan Juli tahun 2000. Seri ini menjadi buku paling laris penjualannya dalam sejarah.

Perintis Harry Potter
Sebagai seorang lulusan Universitas Exeter, Rowling berpindah ke Portugal pada tahun 1990 untuk mengajar Bahasa Inggris. Di sana dia berjumpa dan menikah dengan seorang wartawan Portugis. Anak perempuan mereka, Jessica dilahirkan pada tahun 1993. Selepas perkawinannya berakhir dengan perceraian, Rowling berpindah ke Edinburgh bersama-sama dengan anaknya tinggal berdekatan dengan rumah adik perempuan Rowling. Di Edinburgh, Rowling menghadapi masalah untuk menghidupi diri dan anaknya. Semasa hidup dalam kesusahan itu, Rowling mulai menulis sebuah buku. Dikatakan Rowling mendapat ide tentang penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Setelah beberapa kali ditolak, Rowling berhasil menjual buku itu, Harry Potter dan Batu Bertuah untuk jumlah sebanyak $4000.
Menjelang musim panas pada tahun 2000, tiga buku pertama Harry Potter: Harry Potter dan Batu BertuahHarry Potter dan Kamar Rahasia, dan Harry Potter dan Tawanan Azkaban telah menangguk keuntungan lebih kurang 480 juta dolar AS dalam masa tiga tahun dengan cetakan 35 juta naskah dalam 35 bahasa. Pada Juli 2000, Harry Potter dan Piala Api telah dicetak buat pertama kalinya sebanyak 5,3 juta naskah dengan pesanan tambahan sebanyak 1,8 juta naskah. Rowling, yang kini salah seorang wanita terkaya di Britania, merancang untuk mengarang tujuh buah buku bagi seri tersebut yang setiap satunya meriwayatkan tentang setiap tahun Harry Potter yaitu seorang bocah penyihir dan temannya berada di Sekolah Sihir Hogwarts. Buku kelimanya, Harry Potter dan Orde Phoenix, telah mulai dipasarkan pada 12 tengah malam 21 Juni 2003, serentak di seluruh dunia selepas lebih kurang 3 tahun buku keempat diterbitkan.
Buku keenam Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran juga telah diluncurkan secara resminya serentak seluruh pada 12.01 malam 16 Juli 2005. Untuk melancarkan buku itu, ia mengadakan keramaian istimewa di Edinburgh Castle. Ia melibatkan diri dalam beberapa salam jumpa dan meluangkan waktu dengan pembaca kanak-kanak yang meminati bukunya. Sejauh ini, peluncuran buku keenamnya di seluruh dunia lebih mendapat perhatian dari peluncuran buku Harry Potter yang lain.

Dari Buku ke Layar Lebar
Harry Potter and the Sorcerer’s Stone telah diangkat ke layar lebar di bawah arahan yang mulai ditayangkan pada 16 November 2001. Pada ujung minggu pembukaannya di Amerika Serikat, ia telah memecahkan rekor dengan keuntungan sekitar 93,5 juta dolar AS (20 juta dolar lebih banyak dari pemegang rekor terdahulu yaitu film 1999, The Lost World: Jurassic Park). Pada ujung tahun itu, ia telah menjadi film paling banyak mendapat keuntungan pada 2001. Sekuel film seri ini, Harry Potter and the Chamber of Secrets, mulai ditayangkan pada 15 November 2002 dan menjadi film ketiga untuk pembukaan ujung minggu terbaik dalam sejarah pecah panggung.
Film ketiga, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban telah mulai ditayangkan pada 4 Juni 2004.

Keluarga
Penghujung Desember 2001, Rowling menikah dengan Dr. Neil Murray di rumah mereka di Skotlandia. Anak kedua dan anak lelaki pertama mereka, David Gordon Rowling Murray, dilahirkan pada 24 Maret 2003, di Royal Infirmary, Edinburgh. Untuk menjaga anaknya itu, Rowling mengatakan yang dia akan jarang muncul di depan orang banyak dan menandatangani buku kelima yang pada saat itu baru dilancarkan. Tak berapa lama selepas mengumumkan yang buku keenam seri Harry Potter telah sempurna dikarang, Rowling melahirkan anak perempuan pada 23 Januari 2005 dan dinamai Mackenzie Jean Rowling Murray.
Kini, J.K. Rowling telah mulai mengarang buku ketujuh dan akhir dari seri tersebut. Ia mengatakan ia tidak akan menyambung lagi seri itu dan ia ingin mencoba mengarang suatu genre yang baru. Buku ketujuh diperkirakan akan diterbitkan pada tahun 2007.

Yui Yoshioka Best Singer


Yui Yoshioka


Nama: YUI

Nama Asli: Yui Yoshioka
Asal: Fukuoka, Japan
Tanggal Lahir: 26 Maret 1987
Tinggi: 155 cm
Gol Darah: AB
Bintang: Aries
Chinese Zodiac: Kelinci
Tinggi Badan: 155 cm
Hobi: Main gitar akustik, Nonton film, Membaca, Bulu tangkis
Tempat Favorit: pantai Shingu, Laut Niimiya
Website: www.yui-net.com

YUI adalah penyanyi, penulis lagu, dan aktris Jepang kelahiran Fukuoka, 26 Maret 1987. Saat ini YUI di bawah perusahan rekaman Sony Music Records Japan.


Sejak kecil YUI hidup tanpa ayah dan tidak memiliki ingatan apapun tentang ayahnya. Ketika masih di SD, YUI bercita-cita menjadi penyanyi.

Yui memulai menulis lirik lagunya sendiri sewaktu di kelas 3 SMP. Yui sangat bercita-cita menjadi penyanyi, dan pergi ke mana-mana dengan selalu membawa gitarnya. Sewaktu SMA, ia sering menyaksikan pertunjukan grup musik bianco nero di jalanan, dan memutuskan untuk berhenti sekolah. Yui mulai belajar menyanyi, menulis lagu, dan memainkan gitar di kursus musik kota Fukuoka.


Sambil bersila di atas kasur, Yui memainkan gitarnya dan menulis lagu pertama yang diberi judul "Why me". Setelah itu, ia mulai menyanyi di pinggir jalan di kawasan Tenjin, Fukuoka sebagai atraksi pembuka bagi teman satu tempat kursus musik.

Bulan Maret 2004, Yui mengikuti audisi "SD Audition" yang diadakanSony Music Japan. Dari 20 ribu peserta hanya 10 orang yang tersisa termasuk Yui. Duduk menyilangkan kaki di lantai, Yui bernyanyi sambil memetik gitar. Lagu yang dibawakannya waktu itu sebanyak 3 buah lagu, "Why me", "It's happy line", dan "I know". Finalis hanya boleh membawakan 2 buah lagu menurut peraturan audisi, tapi juri memberikan nilai yang sangat tinggi bagi Yui. Setelah itu, berbagai perusahaan rekaman menjadi saling berebut untuk mengontraknya. Lagu pertama yang dinyanyikan, "Why Me" nantinya dijadikan single perdana, diikuti dengan "It's Happy Line" dan "I Know". Keduanya diterbitkan sebagai singel indie debutnya, "It's Happy Line" dengan lagu "I Know" di sisi B.

Sebagai penghargaan kepada kampung halamannya, Yui menulis lagu "Feel My Soul" ketika meninggalkan kampung halamannya, Fukuoka. Seorang produser dari stasiun televisi Fuji TV mendengar video klip demo lagu tersebut, dan bermaksud menjadikannya sebagai lagu tema serial drama di Fuji TV. Debut singel Yui, "Feel My Soul" yang dirilis 23 Februari 2006 dijadikan lagu tema serial drama Fukigen na Gene. Serial drama tersebut dihiasi lagu-lagu Yui, seperti "Feel My Soul" dan "It's Happy Line". Singel "Feel My Soul" laku di atas 100 ribu keping, namun 3 singel berikutnya, "Tomorrow's Way", "Life", dan "Tokyo" ternyata tidak sesukses "Feel My Soul". Setelah merilis 4 buah singel, album pertama Yui yang berjudul From Me To You dirilis bulan Februari 2006 dan laku di atas 200 ribu keping.

Sementara itu, Yui memulai karier akting dengan membintangi film berjudul Midnight Sun (Taiyou no Uta). Film tersebut diputar di Festival Film Cannes 2006 dan dirilis di Jepang pada 17 Juni 2006. Singel ke-5, "Good-bye Days" khusus ditulisnya untuk film Midnight Sun. Kepopuleran singel Yui yang sebelumnya kembali terangkat setelah singel ke-6, "I Remember You" diedarkan.

"Rolling Star" adalah singel ke-7 Yui yang dijadikan lagu pembuka seri ke-5 anime Bleach. Singel ke-3, "Life" juga dipakai sebagai lagu penutup seri ke-5 anime yang sama. Selain itu, iklan televisi ponsel KDDI layanan "au Listen Mobile Service" memakai singel ke-8 Yui, "CHE.R.RY" sebagai lagu tema.

Sementara itu, album kedua, Can't Buy My Love menduduki puncak tangga album Oricon selama 2 minggu berturut-turut, dan laku lebih dari 500.000 keping.

Singel ke-9 berjudul "My Generation/Understand" dirilis 13 Juni 2007, sekaligus merupakan singel pertama Yui yang berbentukdouble A-side (dua lagu unggulan di sisi A). My Generation menjadi lagu tema untuk serial drama Seitosho-kun, dan "Understand" menjadi lagu tema film Sidecar ni Inu.

Singel ke-10, "Love & Truth", dirilis 26 September 2007, merupakan lagu tema dari film yang dibintangi oleh Erika Sawajiri, yang berjudul Closed Note.

Butterfly


“Butterfly”


PROLOG
Kupu-kupu.
Apa kau pernah mendengar kata itu? Mungkin kau sering menemukannya di padang bunga yang luas, atau kau melihatnya terbang mengitari bunga-bunga di halaman belakang rumahmu. Intinya, ia identik dengan bunga. Makhluk indah yang diciptakan Tuhan ini, adalah makhluk yang mengembalikan semangat  jiwaku…
            Flya Anderson berjalan sambil mengendap-endap di tengah kegelapan. Tangannya yang kurus meraba-raba dinding batu yang dingin dan lembap. Ia berjalan tanpa alas di kakinya sehingga ia dapat merasakan betapa dinginnya lantai ruangan itu. Ia berjalan dengan sangat hati-hati, menjaga setiap langkahnya agar tidak menimbulkan suara.
            “Hhhh…” desah Flya. Bibirnya yang mungil mulai menggigil kedinginan. Dengan buru-buru ia merapatkan kedua tangannya, lalu bersandar ke sebuah pintu kayu yang mulai lapuk dimakan usia. DUK DUK DUK!! Tiba-tiba pintu lapuk itu bergetar dan dengan sangat ketakutan Flya menyingkir menjauh. Tangan yang menggedor pintu itu adalah tangan ayah tirinya, orang yang sama yang telah mengurungnya di gudang yang sudah tidak terpakai ini. Orang yang sangat kejam yang merampas jiwa Flya---orang yang tidak akan pernah membiarkan Flya hidup normal seperti anak-anak lainnya.
            “Flya!” ujar ayah tirinya. Flya membungkam mulutnya dan bersembunyi di balik kardus-kardus besar yang tidak terpakai lagi. Perlahan-lahan ia mulai terisak dan menangis sesenggukan. “Flya! Kau mendengarku?!” raung ayahnya, kali ini dengan suara yang lebih keras. “Iya…” Flya menjawab lemah dan tangisnya mulai mereda. “Ada apa, ayah?”
            Ayah tirinya lalu membuka pintu lapuk itu. Di pintu itu, berdiri seorang laki-laki tua yang rambutnya dipenuhi uban, dengan badan kurus mengering seperti rangka yang hanya dibungkus kulit hitam-legam. Matanya cekung dan kesannya mengerikan---ia sama sekali tidak mirip dengan Flya, anak tirinya.
            “Ini. Makanlah. Kau akan merasa lebih baik…” ia menyodorkan sepiring bubur dingin dan segelas air putih sambil menyeringai. “Ini makananmu untuk tiga hari ke depan, kau tahu kan? Kita tidak punya apa-apa lagi…” lalu ayahnya berbalik dan beranjak pergi. “Tunggu!” Flya bangkit dari tempat persembunyiannya dan mencegah ayahnya pergi. “Jika ayah mengizinkan, aku bisa mencari uang seperti teman-temanku yang lainnya.”
            “Tidak! Kau tidak bisa! Kau tidak punya teman! Kau tidak boleh berteman dengan mereka!” dengan tegas ayahnya menolak permintaan Flya. “Kau tidak boleh kemana-mana!” lalu ia menutup dan mengunci pintu lapuk itu dan pergi lagi. Flya diam menunggu keajaiban terjadi---seperti ayahnya akan kembali dan akan mengizinkannya keluar dari tempat memuakkan ini. Namun yang terdengar diluar sana adalah suara langkah-langkah kaki ayahnya yang terdengar menjauh.


* * *
  
BAB 1
Tangisan Sedih di Sudut Jalan

            “Dulu ibumu menemukanmu di sudut jalan sana…” bibi Neshi menunjuk kearah sudut jalan di dekat kios tempat ia bekerja. “Kau menangis dengan sediiih sekali. Untunglah ibumu yang berhati malaikat itu mendengar tangisanmu dan membawamu pergi dari situ. Ia mengangkatmu menjadi anaknya.” jelasnya. Aku mengangguk-angguk mengerti. Sering sekali---semenjak kematian ibu, bibi Neshi menceritakan masa laluku disini---di bawah pohon apel di taman kota. Alasannya karena dari taman ini, sudut kios tempat ibu kandungku dulu membuangku terlihat dengan jelas. Bibi Neshi tidak akan pernah puas bercerita sampai aku menganguk-angguk mengerti.
            Bibi Neshi adalah satu-satunya sahabat baik ibuku. Ibuku sudah menganggap bibi Neshi sebagai kakaknya sendiri karena bibi Neshi lebih tua dua tahun darinya. Dua bulan lalu, ibuku meninggal di dekat kios itu---kios tempatnya dan bibi Neshi bekerja. Kios tempat ia menemukanku dulu dengan tangisan sedihku yang hanya terdengar olehnya. Ia tewas ditabrak truk besar yang kata bibi Neshi mengangkut berton-ton minyak. Yang terbayang di benakku saat itu adalah ibu meninggal dalam keadaan yang mengerikan.
            “Hey, Nak.” Ujar bibi Neshi membuyarkan lamunanku. “Semua baik-baik saja?” sambungnya. “Oh, ya. Jangan khawatir bibi Neshi. Aku… baik-baik saja,” ujarku enteng. Bibi Neshi tersenyum ramah dan menyodorkan beberapa potong roti padaku. “Kau pasti lapar…” tebaknya. Aku tertawa kecil dan mengangguk mengiyakan. Lalu dengan lahap memakan roti pemberian bibi Neshi.
            “Oh tidak! Aku terlambat dua menit…” bibi Neshi beranjak dari bangku taman dan berlari meninggalkanku. Tetapi ia segera kembali dan dengan napas yang terengah-engah memberiku beberapa lembar uangnya. “Ambillah…” bibi Neshi memasukkan uang itu ke saku bajuku. Aku berusaha menolaknya dengan menggeleng-geleng pelan. Namun bibi Neshi hanya tersenyum dan memelukku. “Hanya itu yang dapat kuberikan padamu. Anggaplah aku ibu penggantimu. Aku tahu ayah tirimu yang jahat itu sangat jarang memberimu makan…” bibi Neshi memotong kata-katanya. “Ups, aku menjelek-jelekkannya lagi. Sampai jumpa, Flya! Kalau kau membutuhkanku, datanglah ke kios itu…” bibi Neshi berlari secepat kakinya bisa membawanya. Aku hanya terkikik geli melihat tingkahnya dan kembali memakan potongan rotiku.
            Setelah selesai dengan rotiku, aku kembali melamun dan memikirkan ibu. Sebenarnya… Siapa ibuku? Bibi Neshi bilang, mungkin ibuku yang sebenarnya tidak sanggup membesarkanku. Makanya ia membuangku dan melupakanku. Sedangkan ibuku, ibu yang memungutku dan merawatku sampai berumur dua belas tahun ini, sudah tiada. Ia meninggal dua bulan yang lalu. Selama ini, hanya dia satu-satunya wanita yang kuanggap ibuku. Walaupun ia hanya ibu angkatku, tetapi dialah yang mengenalkan dunia ini padaku.
            Ah, sudahlah. Kepalaku masih terlalu muda untuk memikirkan beban hidup ini. Yang terpenting sekarang adalah aku menjalani kehidupanku walaupun tidak ada lagi ibu disampingku.
Ayah sudah menungguku dirumah dan aku harus memberinya uang yang diberi bibi Neshi tadi. Uang ini satu-satunya hal yang paling ayah tunggu-tunggu dariku. Sekarang aku harus pulang. Aku berjalan meninggalkan taman sambil bersenandung kecil dengan senang, aku bersyukur pada Tuhan karena masih diberi kesempatan untuk mencicipi kehidupan yang penuh rasa ini. Sampai akhirnya musibah yang tidak kuduga itu datang dan merusak hidupku.

Bersambung